Saturday 31 May 2014

Seri Sains: Prolog

Ruang 1201, Prodi Fisika ITB (sumber: google images)

Material, Fisika Bumi, Instrumentasi, Biofisika. dulu ketika mendengar inilah beberapa KK di prodi fisika, pertanyaan langsung muncul: apa bedanya material di fisika sama teknik material, fisika bumi sama geologi, biofisika sama biologi/kedokteran? tak hanya disitu, ketika tau apa rasanya fisika teoretik, akhirnya kerasa juga, we are basically doing math, and math.

Bertahun-tahun belajar fisika, baru di tahun ke-3 saya menyadari, jawabannya sama seperti yang saya anut ketika di kelas-kelas fisika. Anutan yang merupakan hasil didikan dosen-dosen yang incredible di sini. Kalo pake kata-kata seorang kakak tingkat, “kalo kamu anak fisika bumi, inget kamu anak fisika, bukan anak geologi. Inget kamu anak Fisika, MIPA, bukan teknik. Sebaliknya juga gitu. Kalo kamu anak teknik, inget kamu bukan anak MIPA.” Lantas?


Ketika beliau bilang begitu, kami sedang membahas soal-soal yang dipersiapkan untuk menutor anak-anak TPB. Seperti biasa pas bahas soal, masukin rumus, trik trik trik, jawaban didapat. Karena di sana waktu itu penutor semuanya (yang memang kerjaan utamanya bahas soal), bahas soal-soal seperti ini tidak berlangsung lama. Suasana baru seru ketika kami kembali menjalankan doktrin dari dosen-dosen kami, we do not (only) calculate, we ask why. Doktrin yang tanpa sadar ternyata ruh dari ilmu sains.

Ilmu sains berfokus pada pencari penyebab fenomena. Ilmu teknik berfokus pada bagaimana fenomena yang ada dapat dimanfaatkan. Seakan membenarkan, pernah suatu waktu seorang kawan yang merupakan anak teknik memasang status di facebook yang merupakan kutipan dari dosennya yang kurang lebih begini, “Kalian tidak harus mengerti 100%, yang penting kalian bisa merekayasanya sehingga bisa kalian manfaatkan”

Di SMP kelas 1, saya diajarkan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari materi dan energi. Basically, almost everything. Yang kita cari tau adalah mengapa, bukan sekedar apa dan bagaimana. Dan pertanyaan ‘mengapa’ bisa jadi lebih dalam dari yang kita kira...

No comments:

Post a Comment