Kalau berbicara mengenai film science-fiction, ada yang berbeda dari
film-film yang ditayangkan saat ini. Dulu, bagian sains dari film berawal dari
keinginan, imajinasi, dan tidak peduli dengan dasar-dasar ilmiahnya. Banyak
dari film-film ini yang sekarang diadaptasi kembali dan dimasukkan ke genre
lain (Star Trek, Planet of the Apes, Star Wars, Terminator, dll). Sekarang
genre ini dimasuki oleh film yang lebih serius menggunakan sains, the real one, sebagai dasar cerita. Interstellar
salah satunya.
Fenomenal, setidaknya di linimasa
saya. Banyak yang terkagum, entah dari jalan ceritanya atau dari penglibatan
teori fisikanya. Banyak juga yang mengaku tidak mengerti, entah di bagian mana.
Beberapa menambahkan tulisan-tulisan yang berbau teori relativitas Einstein,
kuantum, atau anak pinaknya. Yang jelas, dari mereka saya jadi tahu film
terbaru Christopher Nolan ini ingin membawakan real, updated science (well, theory of Relativity is 100 years old
already) ke dalam sebuah film papan atas, sesuatu yang tidak bahkan
teriklankan di trailer-trailernya. Dengan dirangkulnya fisikawan ternama Kip
Thorne, mengindikasikan bahwa Nolan memang tidak main-main dalam memainkan
sains di filmnya. Tapi, memang segala hal tidak dapat berjalan sempurna. Cukup buruk
sebenarnya.